Implementasi Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Open-Ended dalam Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama (Studi Eksperimen pada SMP Negeri di Kota Bandung)
Oleh:
Narlan Suhendar
A. Pendahuluan (Ringkasan Isi Naskah)
Penelitian ini berjudul “Implementasi Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Open-Ended dalam Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama (Studi Eksperimen pada SMP Negeri di Kota Bandung)”, yang bertujuan untuk mencari jawaban atas permasalahan bagaimanakah perbedaan kemampuan penalaran dan kemampuan pemahaman matematika antara sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pendekatan Open-Ended.
Ada dua rumusan masalah yang ingin dipecahkan oleh peneliti, yaitu:
1. Bagaimanakah perbedaan penalaran matematika peserta didik antara sebelum dengan sesudah pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pendekatan Open-Ended?
2. Bagaimanakah perbedaan pemahaman matematika peserta didik antara sebelum dengan sesudah pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pendekatan Open-Ended?
Ditinjau dari pengelompokkan variable, maka kedua permasalahan di atas terdiri dari satu
variable bebas (pendekatan Open-Ended) dan dua variable terikat (penalaran matematika, pemahaman matematika). Setiap variable didefinisikan sebagai berikut:
1. Pengertian Pendekatan Open-Ended Menurut Suherman dkk (2003; 123) problem yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar disebut problem tak lengkap atau disebut juga Open-Ended problem atau soal terbuka. Siswa yang dihadapkan denganOpen-Ended problem, tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban. Dengan demikian bukanlah hanya satu pendekatan atau metode dalam mendapatkan jawaban, namun beberapa atau banyak. Sifat “keterbukaan” dari suatu masalah dikatakan hilang apabila hanya ada satu cara dalam menjawab permasalahan yang diberikan atau hanya ada satu jawaban yang mungkin untuk masalah tersebut. Contoh penerapan masalah Open-Ended dalam kegiatan pembelajaran adalah ketika siswa diminta mengembangkan metode, cara atau pendekatan yang berbeda dalam menjawab permasalahan yang diberikan bukan berorientasi pada jawaban (hasil) akhir.